Meureubo, Aceh Barat | Akademisi dari Universitas Teuku Umar kenalkan teknologi BuDarJan (Bubu Dasar Jaring) guna implementasi penangkapan ikan ramah lingkungan kepada kelompok nelayan tradisional Desa Ujong Drien sebagai desa binaan dari Universitas Teuku Umar. Desa Ujong Drien masuk salah satu desa binaan dari Universitas Teuku Umar sejak tahun 2023 yang tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Rektor Universitas Teuku Umar Nomor 512/UN59/DT/2023 tentang penetapan desa binaan Universitas Teuku Umar.
Teknologi BuDarJan merupakan salah satu alat penangkapan ikan yang ramah terhadap lingkungan, sehingga sangat tepat jika diterapkan kepada kelompok nelayan tradisional Desa Ujong Drien. Selain ramah terhadap lingkungan teknologi BuDarJan ini juga dapat meningkatkan hasil tangkapan yang bernilai ekonomis penting yaitu ikan demersal salat satunya kakap merah, kerapu muara, jenahak dan jenis ikan karang lainnya.
Dalam hal tersebut akademisi memperkenalkan Teknologi BuDarJan melalui kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada kelompok nelayan tradisional Desa Ujong Drien. Kegiatan edukasi dan sosialisasi tersebut dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 17 Oktober 2025 di Balai Pertemuan Desa Ujong Drien.
Teknologi BuDarJan merupakan salah satu upaya dari tim akademisi untuk menjaga kelestarian ekosistem laut dan meningkatkan kesejahteraan nelayan tradisional. Bahan dan alat yang digunakan untuk membuat teknologi BuDarJan ini dari potensi sumberdaya lokal yang mudah diperoleh disekitaran Desa Ujong Drien mulai dari batang pinang, rotan, dan atraktor untuk memikat ikan seperti daun pinang, daun kelapa dan daun paku laut yang dipasang dan di ikat pada sisi luar BuDarJan.
Pada kesempatan tersebut ketua pelaksana pengabdian memberikan materi terkait dengan contoh BuDarJan, alat dan bahan yang digunakan, kontruksi, dan hasil tangkapan yang akan diperoleh dari teknologi BuDarJan tersebut. Teknologi BuDarJan ini merupakan produk dari hasil riset akademisi Universitas Teuku Umar yang dikembangkan dari tahun sebelumnya mulai dari kontruksi, alat dan bahan yang digunakan, sehingga kelompok nelayan tradisional dapat memanfaatkan potensi lokal untuk membuat atau merakit alat penangkapan ikan ini, sehingga dapat baiay pembuatan dapat dijangkaui dan yang paling penting adalah ramah terhadap lingkungan sebagai bentuk tugas akademisi untuk menjaga ekosistem laut perairan Aceh melalui teknologi BuDarJan ini” Ujar Afdhal Fuadi.
Program pengabdian ini adalah hasil dari kolaborasi antara akademisi dari Universitas Teuku Umar dengan Syiah Kuala, kemudian melakukan kerjasama dengan mitra pemerintahan yang dalam hal ini adalah aparatur Desa Ujong Drien. Kemudian juga dilibatkan mitra sasaran yaitu Kelompok Usaha Bersama (KUB) Sepakat dan Jaya Bersama yang bergerak dalam bidang penangkapan ikan sebagai nelayan tradisional sebagai mata pencaharian utama untuk memenuhi kebutuhan hidup kelurganya sehari-hari yang produktif secara ekonomi.
Universitas Teuku Umar melalui tim tenaga ahli sudah berkomitmen untuk memprioritaskan desa binaan sebagai salah satu implementasi trhidharma perguruan tinggi salah satunya adalah penelitian dan pengabdian. Sehingga kegiatan tersebut dapat berdampak besar terhadap kelompok nelayan tradisional dan lingkungan perairan kabupaten Aceh Barat melalui pemanfaatan teknologi BuDarJan ramah lingkungan.
Program pengabdian ini merupakan program yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) tahun 2025 dengan skema Pemberdayaan Berbasis Wilayah dengan ruang lingkup Pemberdayaan Desa Binaan.
Laporan: Afdhal Fuadi| Editor : Iyan Almisbah | Foto: Istimewa